CARA MEMANTAU KINERJA REKSADANA DENGAN APLIKASI
*DISCLAIMER ON*
Tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman Author dari tips-tips yang diberikan sobit di Telegram Bibit. Keputusan membeli atau menjual karena aplikasi tersebut merupakan tanggung jawab dan risiko yang ditanggung masing-masing ya.
Hai Guys, setelah beberapa minggu gak posting, baru sempat lagi meluangkan waktu untuk menulis, eh mengetik hihihi ...
Kali ini mau share gimana caranya memantau kinerja reksadana dengan aplikasi STOCKBIT atau RTI BUSINESS terutama untuk Reksadana Saham dilihat dari top holdings RDS tersebut. Cara ini bisa dipakai bagi kalian yang ingin top-up/ beli RDS saat kinerja saham yang masuk list top holdings tersebut sedang turun karena artinya membeli saat harga-harga sedang diskon. Pasti suka kan yang diskon-diskon apalagi kalo yang diskon adalah top holdings saham-saham bluechip (search di google apa itu saham bluechip).
Sebelum memulai langkah-langkahnya, pastikan kalian sudah punya Reksadana di APERD Fintech dong, kalau aku koleksi Reksadana dengan Aplikasi Bibit-Aplikasi Reksadana untuk pemula. Bagi kalian yang belum punya Reksadana dan baru mau invest, boleh nih registrasi di Bibit dan jangan lupa baca blog-ku yang ini ya REGISTRASI BIBIT DAPAT 50K.
Aku ambil salah satu contoh 1 reksadana yang aku punya dan yang ingin aku pantau kinerjanya sebelum dibeli, yaitu Sucorinvest Maxi Fund dari Sucor Asset Management. Misalnya hari ini adalah tanggal 24 September 2019 aku ingin tahu bagaimana kinerja RDS tersebut dan apakah layak dibeli atau tidak hari ini, maka seperti penampakan dibawah ini, harga per 23 September 2019 NAV per unit adalah sebesar Rp. 1.669,25 otomatis aku gak tahu NAV pada hari ini 24 Sept 2019 NAV berapa yang aku dapatkan karena perhitungan NAV adalah setelah bursa tutup setiap hari dan di aplikasi Bibit sendiri baru update jam sembilan malam dan jam delapan pagi keesokan harinya. Indikator ini tidak bisa memperhitungkan berapa NAV pasti yang kita beli pada tanggal 24 Sept 2019 namun hanya sebatas tahu harganya sedang turun atau naik atau stagnan tidak terlalu berpengaruh. Oya, perlu ingat, top-up atau beli sebelum jam 1 siang maka NAV yang diperoleh adalah hari ini atau 24 September 2019, jika lewat dari jam 1 siang maka NAV yang diperoleh adalah harga keesokan harinya.
Kemudian scroll kebawah dan lihat top holdings dari Reksadana Saham tersebut, seperti dibawah ini. Sebenarnya dalam 1 reksadana saham bisa terdapat lebih dari 5 emiten didalamnya sesuai proporsi alokasi asset, namun hanya MI yang tahu emiten apa saja dan yang menjadi top holdings/ alokasi efek terbesar yang lebih berpengaruh banyak terhadap NAV nantinya.
Setelah itu, download Aplikasi STOCKBIT atau RTI BUSINESS. Terserah mau yang mana yang menurut kalian enak dilihat saja dan caranya juga kurang lebih sama hanya berbeda posisi tampilan dan menu saja. Kali ini aku contohkan STOCKBIT ya karena STOCKBIT ini adalah aplikasi trading/ investasi saham yang sudah berpengalaman 7 tahun dan merupakan kakak dari Bibit karena masih 1 CEO.
Setelah selesai Download, buka aplikasi STOCKBIT dan langsung masuk di menu WATCHLIST.
Pilih CREATE NEW WATCHLIST dan berikan nama WATCHLIST tersebut sesuai nama Reksadana Sahamnya kemudian pilih CREATE.
Kemudian pilih Add Symbol untuk memasukkan Emiten Top Holdings dari Aplikasi Bibit tadi, ada 5 emiten yaitu ANTM, KBLI, HOKI, BISI, dan MYOH. Maka kita input satu per satu kode emiten tersebut
klik logo (+) disebelah kode emiten, kemudian hapus dan ketik kode emiten lainnya untuk menambahkan
Lanjutkan sampai 5 kode emiten sudah ditambahkan kemudian pilih back (<), maka tampilannya seperti ini
Nah, sudah jadi deh watchlist untuk memantaunya mudah kan?! Dilihat dari grafik, semuanya lagi terdiskon nih karena merah semua otomatis NAV yang akan kita dapat sudah pasti harganya turun dari tanggal kemarin 23/09/2019 yaitu di harga 1.669,25 tapi untuk angka pasti tidak dapat kita perhitungkan karena hanya MI yang tahu perhitungannya lagian ngapain kita repot-repot ngitung sih, kan kita udah bayar MI dari expense ratio setiap kita beli Reksadana, hehehe... cukup duduk manis, beli, dan lupakan, hehehe ...
Contoh watchlist Reksadana yang lain yang aku punya ...
ini Citra Dana Berimbang (CDB) dari Sucor Family juga dan termasuk ke jenis Reksadana Campuran
Yang ini BNI IDX30 yang pergerakan RD-nya mengikuti INDEKS acuan yaitu IHSG.
Terus ngapain juga buat watchlist-watchlist begini? bukannya investasi jangka panjang cukup dengan sistem DCA aja ? (search DCA di google kalau gak tahu) Yah, namanya manusia kadang-kadang suka kepo dan ingin membeli di waktu yang tepat kemudian ingin tahu apakah ini waktu yang tepat ? hehe ... semua terserah Anda dan keputusan di tangan Anda.
Gak mau pusing dan ribet, cukup beli lupakan beli lupakan, rutin investasi tiap bulan tanpa lihat pasar sedang naik atau turun, tanpa lihat return lagi plus atau minus banyak
Tapi jujur aja, sebagai investor pemula pasti pada kepo dan pengennya lihat return hijau terus sehingga mencari cara untuk meminimalisir kesalahan timing saat beli. Lama-lama bakal lupa mantau kok dan kembali ke sistem DCA hihihi ... intinya balik ke diri masing-masing, ke profil risiko masing-masing, tujuan investasi kamu jangka pendek, menengah, atau panjang.
Kalau tujuan investasi jangka pendek, disarankan untuk beli reksadana Pasar Uang/ Pendapatan Tetap, Kalau jangka panjang bisa pilih Reksadana Obligasi atau Saham, dan ingat, Reksadana itu bukan trading, jadi kalau untuk jual beli jangka pendek sangat tidak disarankan karena return tidak maksimal dan rugi karena dikenakan biaya transfer beda bank penampung, untuk di Aplikasi Bibit loh ya, kalau di APERD Fintech lain biaya apa saja aku kurang tahu karena belum ada niat pakai APERD Fintech lain, kalau kebanyakan jadi pusing sendiri. Untuk hal-hal yang kalian WAJIB TAHU di Bibit kalian bisa baca di Blog-ku yang ini KLIK DISINI.
Sekian informasi yang bisa aku bagikan, semoga bermanfaat bagi kalian yah. Jangan lupa LIKE COMMENT dan SUBSCRIBE (berasa Youtube ae) hehehe ... makasih sudah baca sampai habis
0 komentar
Berikan saran terbaikmu untukku 😊